Pentingnya Pemantauan Cuaca di Lokasi Site Konstruksi
Manajemen risiko sangat penting untuk keberhasilan proyek sehingga Badan Pengetahuan Manajemen Proyek menggunakan seluruh bab untuk membahas topik tersebut. Pekerjaan konstruksi harus sering dilakukan di bawah pengaruh faktor-faktor eksternal, termasuk cuaca. Kontraktor harus menangguhkan aktivitas apa pun yang tidak dapat diselesaikan dengan aman ketika kondisi cuaca tidak mendukung.
Cuaca tidak dapat diprediksi dengan akurasi 100%, dan kondisinya dapat berubah dalam hitungan detik. Ada juga kondisi khusus situs yang membuat iklim mikro, seperti fitur medan dan konstruksi di sekitarnya. Risiko cuaca hanya dapat dikelola secara efektif dengan pengukuran langsung kondisi meteorologis.
MEMAHAMI BATASAN PERAMALAN CUACA
Ada tiga jenis data cuaca yang harus dipertimbangkan dalam manajemen konstruksi:
- Data historis, yang berguna ketika merencanakan proyek yang akan dibangun selama beberapa bulan atau tahun.
- Prakiraan cuaca, yang sesuai untuk perencanaan jangka pendek, seperti penjadwalan kegiatan mingguan.
- Pengukuran langsung dari sistem pemantauan cuaca, untuk mendeteksi perubahan mendadak dan mengambil keputusan cepat.
Beberapa proyek dikelola berdasarkan ramalan cuaca, yang jauh lebih baik daripada mengabaikan cuaca sepenuhnya. Namun, prakiraan memiliki batasan penting: mereka menggambarkan kondisi keseluruhan yang dapat diharapkan untuk suatu wilayah, tetapi mereka tidak dapat memprediksi perubahan jangka pendek dan iklim mikro. Inilah tepatnya dua faktor paling berbahaya dalam proyek konstruksi.
Baca Juga : Siklus Cuaca Ekstream di Indonesia Semakin Memendek
Hembusan tiba-tiba meningkat dalam kecepatan angin, dan mereka dapat mulai dalam hitungan detik. Mereka sangat berbahaya di lokasi konstruksi, dan berikut ini adalah beberapa konsekuensi potensial:
- Mengirim bahan dan benda lain terbang dengan kecepatan tinggi.
- Menyebabkan pekerja konstruksi kehilangan keseimbangan.
- Merusak elemen bangunan yang masih dalam proses.
- Embun sangat berbahaya ketika crane menara terlibat. Operasi pengangkatan harus ditunda jika cuaca menjadi tidak menguntungkan karena hembusan angin dapat dengan mudah mengacaukan crane.
Prakiraan cuaca memberikan kecepatan angin maksimum yang dapat diharapkan, tetapi tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti kapan hembusan angin akan terjadi. Satu-satunya solusi adalah memonitor kecepatan angin secara terus menerus, dan bereaksi dengan cepat ketika mulai meningkat.
Aturan umum untuk mengantisipasi angin berbahaya adalah dengan mengasumsikan bahwa hembusan angin memiliki dua kali kecepatan angin rata-rata. Misalnya, jika anemometer berukuran 15 mph, hembusan akan memiliki kecepatan sekitar 30 mph. Dalam proyek yang menggunakan menara crane, kecepatan angin maksimum untuk operasi yang aman harus diperiksa dengan pabriknya. Namun, lift biasanya ditangguhkan ketika kecepatan angin mendekati 20 mph, untuk menghindari hembusan 40 mph.
PENTINGNYA ARAH ANGIN DAN TURBULENSI
Mengukur arah angin juga sangat penting karena risiko berubah tergantung pada arah angin bertiup. Dalam kasus menara crane, efek pemuatan mekanis angin ditentukan oleh kecepatan dan arah. Misalnya, angin yang bertiup dari belakang derek cenderung mendorong beban. Ini meningkatkan jari-jari ayunan, menyebabkan beban lentur yang lebih tinggi pada boom.
Metrik lain yang biasanya diabaikan adalah turbulensi angin, yang biasanya dikacaukan dengan kecepatan. Turbulensi menggambarkan jika angin stabil atau terus berubah: turbulensi yang lebih tinggi berarti bahwa angin lebih kacau. Bahkan jika kecepatan angin rata-rata tetap konstan, peningkatan turbulensi dapat menciptakan risiko tambahan.
FAKTOR CUACA TAMBAHAN UNTUK MEMPERTIMBANGKAN DALAM KONSTRUKSI
Sebagian besar risiko cuaca dalam konstruksi terkait dengan angin, tetapi ada faktor-faktor lain yang harus diperhatikan. Suhu ekstrem berbahaya bagi pekerja, dan mereka dapat membatasi kemampuan berkonsentrasi. Temperatur yang sangat rendah juga mengancam peralatan, karena mengurangi kapasitas pemuatan banyak komponen.
Kabut, hujan, dan faktor-faktor lain apa pun yang membatasi jarak pandang juga harus dipertimbangkan. Pekerja konstruksi harus sepenuhnya menyadari lingkungannya untuk bekerja dengan aman, dan visibilitas yang rendah membuat kecelakaan lebih mungkin terjadi. Ketika angin kencang terjadi bersama dengan visibilitas rendah, risikonya meningkat.
Agar bermanfaat dalam manajemen konstruksi, sistem pemantauan cuaca harus memiliki konektivitas jarak jauh. Pemantauan cuaca juga berguna jika tenggat waktu yang terlewatkan harus dibenarkan dengan klien: data yang dikumpulkan memberikan bukti bahwa konstruksi tidak dapat berjalan lebih cepat. Dan solusi terbaik untuk sistem pemantauan cuaca yang sesuai untuk lokasi konstruksi atau pembangunan adalah dengan menggunakan HOBO Weather Station.
Weather station (Stasiun Cuaca) adalah perangkat alat yang digunakan untuk merekam dan mencatat segala perubahan cuaca, iklim dan atmosfir bumi di suatu wilayah secara otomatis dengan kecepatan tinggi dan akurat. Weather Station Onset dapat digunakan untuk merekam perubahan cuaca dan dapat diaplikasikan untuk penelitian pertanian, ekologi, metrologi, atmosfir, suhu, iklim, dan penelitian lainnya yang berhubungan dengan cuaca.